Wacana Lembaga Pers Independen di FK UMY

Duh leganya sekarang bisa ngepost lagi di blog semaku. Sekarang saya membawakan wacana baru untuk FK kita.

Kemarin saya baru saja mengikuti seminar sehari tentang media dan peradaban. Di situ di bahas tentang peran pers dalam membentuk peradaban yang ideal. Pers pun sebenarnya memiliki kekuatan yg luar biasa dalam membentuk arah suatu negara dan suatu opini. Sebagai contoh pada masa orba dahulu banyak sekali pembredelan pemerintah terhadap media massa yg memberitakan informasi yang berefek negatif terhadap pemerintah. Ini menandakan penguasa pun takut terhadap kekuatan yang dimiliki pers.


Sekarang saya memiliki wacana untuk membentuk suatu lembaga pers yang independen dan netral. Setelah melihat kenyataan bahwa lembaga-lembaga yang ada di FK kurang memiliki koordinasi, dan sepertinya mereka pun enggan untuk melakukan "islah" karena sudah merasa nyaman dengan keadaan yang ada di Fk ini. Namun dampaknya pun sudah nampak pada saat teman-teman Tim Penyuluh Kesehatan Remaja (TPKR-red-) dan SCORA MMSA ingin mengadakan acara yang bertemakan tentang AIDS, namun ternyata teman-teman dari Jari Mulia sudah mengadakan acara yang bertema sama dan sudah mendapat restu dari dekanat. Nah, saat teman-teman TPKR dan SCORA MMSA hendak mengajukan dana tentang acara tersebut (maaf lupa nama acaranya apa...) ternyata dekanat seolah menolak proposal tersebut, dan menganjurkan untuk menggabungkan acara tersebut. Namun teman-teman TPKR dan SCORA menolak dan akhirnya hanya menempel poster tentang AIDS di berbagai sudut FK.

Nampaknya sudah terlihat bagaimana kacaunya koordinasi di FK yang memiliki banyak lembaga ini. Oleh karena itu sebagai lembaga independen, lembaga pers ini bertujuan untuk saling memberikan konektor antar lembaga serta antara dekanat dengan mahasiswa. Karena menyadari kekuatan yang dimiliki oleh lembaga pers ini.

(aldee_